Jakarta, Info Publik PT Sinar Sosro secara resmi memulai pelaksanaan program “Sekolah Sehat Sosro” sebagai salah satu aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) di bidang pendidikan. Program ini sebagai implementasi membangun dan merenovasi kantin sekolah sehat di 12 sekolah di Indonesia.
Penandatanganan program Sekolah Sehat Sosro ini dilakukan oleh Plt Dirjen Dikdas Kemdiknar Prof. Suyanto Ph.D dan Presdir PT Sinar Sosro Joseph S. Sostrodjoyo dengan 12 kepala sekolah di Indonesia.
“Program ini dilaksanakan dan dilandasi oleh filosofis bisnis PT. Sinar Sosro yaitu “niat baik” yang tercermin dalam produk-produknya yaitu tidak berbahaya bagi kesehatan,” kata Presiden Direktur PT Sinar Sosro Joseph Sostrodjoyo di Kantor Kemendiknas, Kamis (22/9).
Menurutnya, PT Sinar Sosro memiliki salah satu filosofi yakni peduli masalah kesehatan sehingga aktivitas CSR nya bukan di masalah pendidikan umum.
Kita memang mengambil dari sisi kesehatan karena kita memang sedikit lebih banyak mengerti dengan kesehatan sesuai dengan filosofi menjaga kesehatan konsumen, ujarnya.
Dikatakannya, dalam program ini, pihaknya memfasilitasi untuk hardware (pembangunan-pembangunan fasilitas seperti kantin dan sebagainya), pembuatan softwarenya dan juga Workshop yang dilakukan secara berkala.
Jadi, prinsip lebih tidak sekedar menyerahkan sejumlah dana, tapi kami ingin lebih terlibat dengan memberikan satu pemaparan pemasaran, karena memang tujuan akhirnya itu bukan masalah kantin yang bagus, gedung-gedung sekolah yang bagus tetapi yang lebih penting ke perubahan perilaku, katanya.
Ketika ditanyakan anggaran yang dikeluarkan PT Sinar Sosro, Joseph tidka bersedia secara gamblang berapa dana yang dikeluarkan.
“Kalau dikatakan tidak keberatan berapa anggarannya, memang berat anggarannya. Biar sedikit, tetapi ada bobotnya,” jelasnya seraya menambahkan akan memberikan tambahan dana kalau memang dananya tidak mencukupi.
Secara garis besar, program Sekolah Sehat Sosro terbagi dalam lima tahap pembangunan budaya sekolah sehat yakni Membangun visi sekolah sehat Sosro; Membangun komitmen komunitas sekolah melalui workshop; Penguatan komitmen, perencanaan dan tindak lanjut program sekolah Sehat Sosro; Membangun sistem dan jaringan sekolah sehat Sosro; dan Membentuk sekolah inti sebagai pusat pembelajaran sekolah sehat Sosro.
Semua tahapan membutuhkan aktu selama tiga tahun dari tahun 2011 sampai 2013. Untuk periode pertama ini akan dilibatkan sebanyak 12 sekolah yaknbi 4 SD, 4 SMP, 4 SMA yang tersebar di beberapa Provinsi di Indonesia.
Ke-12 sekolah yakni SDN Tamanan Kediri, Jatim (program 3 tahun), SDN 9 Mempawah, Pontianak (Kalbar), SDN CBN Surya Kencana, Sukabumi (Jabar), dan SDN 11 Mataram (NTB).
SMPN 6 Banjarmasin, Kalsel (program 3 tahun), SMPN 2 Mempawah, Pontianak (Kalbar), SMPN 10 Malang (Jatim) dan SMPN 3 Lebak (Banten).
SMAN 7 Mataram, Lombok, NTB (Program 3 tahun), SMAN 7 Banjarmasin (Kalsel); SMKN 01 Mempawah, Pontianak (Kalbar), dan SMAN 1 Majalengka (Jabar).
Dari ke-12 sekolah itu, hanya 3 sekolah yang akan mengikuti program Sekolah Sehat Sosro secara berkelanjutan selama 3 tahun sebagai proyek percontohan yakni SDN Tamanan Kediri (Jatim), SMPN 6 Banjarmasin (Kalsel) dan SMAN 7 Mataram, Lombok (NTB), jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar